Mengapa pada masa demokrasi terpimpin presiden sangat berkuasa
Question
Basic Answer
Jawaban Inti:
Pada masa Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang sangat besar karena ia berhasil mengendalikan dan menguasai semua lembaga negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Hal ini didukung oleh situasi politik yang memungkinkan konsentrasi kekuasaan di tangan presiden.
Alasan dan Penjelasan:
Alasan 1: Manipulasi Konstitusi: Soekarno secara bertahap melemahkan kekuatan parlemen (DPR) dan lembaga-lembaga lain melalui berbagai dekrit dan perubahan konstitusi. Dekrit Presiden 5 Juli 1959, misalnya, membubarkan konstitusi RIS 1950 dan kembali ke UUD 1945 versi yang telah diamandemen sedemikian rupa sehingga memperkuat kekuasaan presiden.
Alasan 2: Penggunaan Angkatan Bersenjata: Soekarno memanfaatkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaannya. ABRI pada masa itu sangat loyal kepada Soekarno dan seringkali digunakan untuk menekan lawan politiknya.
Alasan 3: Dominasi Partai: Meskipun terdapat partai-partai politik, Soekarno berhasil mendominasi dan mengendalikan partai-partai tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini membuat oposisi politik menjadi lemah dan tidak efektif.
Alasan 4: Kondisi Politik: Situasi politik yang tidak stabil dan adanya ancaman pemberontakan (seperti PRRI/Permesta) memberikan alasan bagi Soekarno untuk berkonsentrasi pada kekuasaan dan mengambil tindakan-tindakan yang memperkuat posisinya. Rakyat cenderung mendukung Soekarno karena dianggap sebagai tokoh yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Alasan 5: Manipulasi Ideologi: Soekarno menggunakan ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis) untuk menggalang dukungan dan membungkam kritik. Ideologi ini menciptakan suasana politik yang menguntungkan bagi Soekarno dan melemahkan kekuatan oposisi.
Ringkasan:
Kekuasaan Presiden Soekarno yang sangat besar pada masa Demokrasi Terpimpin disebabkan oleh manipulasi konstitusi, penggunaan Angkatan Bersenjata, dominasi partai politik, kondisi politik yang tidak stabil, dan manipulasi ideologi Nasakom. Semua faktor ini berkontribusi pada konsentrasi kekuasaan yang luar biasa di tangan presiden.
Posting Komentar